Makanan Khas Jatim Ada Pengaruh Kerajaan Majapahit
Di Jawa Timur, beberapa makanan khas masih terpengaruh budaya kerajaan zaman dahulu, terutama dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Kediri, dan Kerajaan Singhasari. Pengaruh ini terlihat dalam penggunaan bahan lokal, teknik memasak tradisional, dan filosofi makanan yang berkaitan dengan keseimbangan unsur alam.
Berikut
beberapa makanan khas yang masih terpengaruh budaya kerajaan zaman dulu:
1. Nasi
Tumpeng
Asal:
Majapahit
Ciri khas: Nasi berbentuk kerucut
yang melambangkan gunung, disajikan dengan lauk seperti ayam, telur, tempe, dan
sambal.
Keunikan: Dulunya digunakan
dalam upacara adat dan persembahan kepada dewa.
Versi sehat: Bisa menggunakan
nasi merah atau nasi jagung untuk meningkatkan serat.
2. Nasi
Tiwul
Asal:
Masa kerajaan Hindu-Buddha
Ciri khas: Nasi berbahan dasar
singkong yang dikeringkan (gaplek), kemudian dikukus.
Keunikan: Makanan rakyat di masa
sulit, tetapi tetap bernutrisi tinggi.
Versi sehat: Sudah sehat secara
alami, kaya serat, dan rendah gula.
3. Jenang
dan Dodol Majapahit
Asal:
Majapahit
Ciri khas: Olahan ketan dan gula
kelapa yang dimasak hingga kental, seperti jenang atau dodol.
Keunikan: Dahulu digunakan
sebagai bekal prajurit kerajaan karena awet dan kaya energi.
Versi sehat: Bisa mengurangi
gula atau menggunakan pemanis alami seperti gula aren.
4. Lethok
atau Sambal Tumpang
Asal:
Kediri
Ciri khas: Olahan tempe bosok
(fermentasi) yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah.
Keunikan: Makanan khas
masyarakat Hindu-Buddha yang menghindari daging, tetapi tetap bergizi.
Versi sehat: Bisa menggunakan
tempe segar bagi yang tidak terbiasa dengan tempe bosok.
5. Rujak
Cingur
Asal:
Majapahit
Ciri khas: Campuran sayuran,
irisan cingur (moncong sapi), lontong, dan bumbu petis khas.
Keunikan: Konon, rujak ini sudah
ada sejak zaman kerajaan dan menjadi makanan para bangsawan.
Versi sehat: Bisa mengganti
petis dengan bumbu kacang untuk pilihan lebih ringan.
6. Sego
Buk (Nasi Buk)
Asal:
Pengaruh masa kolonial setelah era kerajaan
Ciri khas: Nasi dengan berbagai
lauk seperti daging suwir, serundeng, dan kuah santan.
Keunikan: Awalnya disajikan oleh
kaum perempuan Madura yang bekerja di lingkungan kerajaan dan kolonial.
Versi sehat: Bisa mengurangi
santan dan memilih lauk rendah lemak.
7. Rawon
Asal:
Masa Majapahit
Ciri khas: Sup daging sapi
dengan kuah hitam dari kluwek dan rempah khas.
Keunikan: Konon makanan ini
sudah ada sejak zaman Majapahit dan menjadi hidangan utama kerajaan.
Versi sehat: Bisa menggunakan
daging tanpa lemak untuk menjaga kesehatan.
8. Pecel
& Kuluban
Asal:
Kerajaan Hindu-Buddha
Ciri khas: Sayuran rebus dengan
bumbu kacang dan lauk pendamping seperti tempe goreng.
Keunikan: Dulunya dikonsumsi
masyarakat agraris sebagai makanan sehat dan penuh energi.
Versi sehat: Bisa menggunakan
sedikit minyak dalam bumbu kacang agar lebih sehat.
9. Kue
Serabi
Asal:
Majapahit
Ciri khas: Kue berbahan tepung
beras yang dimasak di atas wajan tanah liat.
Keunikan: Berasal dari kuliner
kerajaan, sering disajikan dalam upacara adat.
Versi sehat: Bisa menggunakan
santan encer atau susu rendah lemak.
10. Brem
Asal:
Mataram & Kediri
Ciri khas: Fermentasi ketan yang
menghasilkan rasa asam-manis, tersedia dalam bentuk padat dan cair (brem cair
adalah minuman khas).
Keunikan: Dulunya dikonsumsi
oleh prajurit kerajaan untuk menghangatkan tubuh.
Versi sehat: Bisa memilih brem
padat yang lebih ringan daripada brem cair beralkohol.
Kesimpulan
Pengaruh Kerajaan
Majapahit sangat kuat dalam kuliner Jawa Timur, terutama dalam
penggunaan rempah-rempah, fermentasi,
dan makanan berbasis tanaman lokal. Makanan ini juga sering digunakan
dalam ritual adat, sesaji, dan perayaan
kerajaan.
0 comments